“HARMONIS ANTARA PERSAHABATAN DENGAN ALLAH, PERSAUDARAAN DAN MISI.”

PESAN PAUS FRANSISKUS KEPADA PARA KARMELIT TAK BERKASUT:
Pada hari, Sabtu, 11 September, jam 11 siang, waktu Roma, para peserta Kapitel Umum yang datang dari berbagia belahan dunia berkenan diterima oleh Paus Fransiskus untuk mengikuti audiensi di Vatikan. Bapa Suci, selain memberi ucapan selamat kepada semua anggota OCD di seluruh dunia, kepada Pater General yang baru, P. Miguel Marque Calle (baca: Migel Markes Kaye), juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada General yang lama, P. Saverio Canistra atas pelayananya.
Kepada semua peserta Kapitel, Bapa Suci menegaskan: “Kamu sudah mulai Kapitel Umum dengan tiga inspirasi biblis yang syarat makna: Pertama: “mendengar apa yang dikatakan Roh Kudus (Why 2: 7); kedua: membaca tanda-tanda zaman, (Mt 16: 3); ketiga: menjadi saksi sampai keujung dunia (Kis 1, 8)”.
Mendengar: sikap dasar kemuridan
“Mendengar adalah sikap dasar seorang murid, yang siap sedia mendengarkan Yesus dan ingin menanggapi apa yang diminta dari kita pada saat sulit, namun sungguh indah, karena ini adalah waktunya Allah”, demikian Bapa Suci menegaskan. Mendengarkan adalah sikap yang membantu dalam discerment tentang “apa yang datang dari Tuhan dan apa yang berlawanan dengan-Nya. Dalam cara demikian, kita menjawabi, dalam terang Injil tanda-tanda zaman yang diperlihatkan dan dikatakan kepada kita”. Bapa Suci selanjutnya menegaskan tentang mendengar, membedah (discerment) dan pewartaan Injil yang diwujudkan baik dengan kata-kata maupun dengan hidup.
Pandemi: satu kesempatan untuk kembali kepada apa yang esensial
“Krisis yang kita alami saat ini, jika memang memiliki aspek positif, dan -memang ada- yakni agar kita kembali kepada apa yang esensial, agar kita tidak hidup terganggu dengan segala kepastian yang palsu. Dalam konteks ini juga adalah kesempatan yang baik untuk memeriksa situasi kesehatan Ordo-mu dan memberi nutrisi dari asal usulnya”, demikian ditegaskan lagi oleh Paus Fransiskus.
Bapa Suci juga menyinggung soal tujuan akhir dari Hidup Bakti, Beliau mengatakan demikian: “Hidup Bakti adalah bagian integral dari Gereja sebagaimana yang dikehendaki oleh Yesus dan sebagaimana diwariskan terus oleh Roh Kudus. Untuk itu, kita hendaknya menghindari godaan-godaan untuk menyibukan diri kita dengan hal-hal yang hanya untuk bertahan hidup saja, tapi perlu menerima sepenuhnya rahmat hari ini, termasuk segala kesulitan yang menyertainya.”
Dalam Kristus: setia dengan yang hari ini, bebas dan terbuka ke masa depan
Hidup Karmel Tak Berkasut adalah jawaban atas kehausan manusia dewasa ini, yang dikedalamannya adalah kehausan akan Allah, suatu kehausan akan kekekalan. Ini adalah bungkusan dari psikologisme, spiritualisme atau aktualisasi yang paslu yang menyembunyikan satu roh keduniaan. Tentang hal terakhir ini, Paus Fransiskus menambahkan lagi: “tolonglah, jaga dengan kecenderungan spiritualitas keduniaan ini, yang memang satu kejahatan yang bisa saja terjadi dalam Gereja, yang bisa saja dengan gampangnya masuk dalam hidup kita tanpa kita sadari sepenuhnya.”
Kesetiaan kepada Injil
Kesetiaan kepada Injil, Paus Fransiskus menegaskan: “Kita ingat bahwa kesetiaan injili bukanlah satu stabilitas tempat, melainkan stabilitas hati, yang tidak terletak pada menolak perubahan, melainkan mengubah apa yang penting agar bisa menggenapi apa yang diminta Tuhan dari kita di sini dan sekarang. Untuk itu, kesetiaan menuntut satu komitmen tegas pada nilai-nilai Injil dan karisma masing-masing, serta penyangkalan terhadap semua penghalang pemberian diri yang terbaik dari setiap pribadi kepada Tuhan dan kepada sesama”.
Persahabatan dengan Allah, hidup persaudaraan dan misi
Paus Fransiskus berkata kepada para peserta audiensi demikian: “saya menyemangati kamu semua untuk tetap menjalin persahabatan dengan Allah, hidup persaudaraan dan misi, sebagaimana yang kita baca dalam Dokumen Persiapan Kapitel kamu ini. Bapa Suci mengingatkan tentang apa yang St. Teresa dari Yesus katakan. Bagi Teresa bersahabat dengan Tuhan adalah menjadikan hidup itu sebagai satu doa dan hal itu membantu untuk mempraktekan hidup persaudaraan dalam komunitas. Hal ini bukan aksesoris semata, tapi elemen mendasar.
Akhirnya, kepada para peserta Kapitel ini Bapa Suci katakan: “Dari persahabatan dengan Allah dan hidup dalam persaudaraan, kalian juga dipanggil untuk memikirkan lagi soal misi OCD, dengan kreativitas dan dorongan karya pewartaan, serta dengan perhatian penuh pada dunia dewasa ini; tentu tanpa kehilangan kesetiaan pada panggilan kontemplatif kalian”.
Alih bahasa: P. Christianus Surinono, OCD (Definitor General OCD)


