ADVEN: MOMEN PENANTIAN KEDATANGAN ALLAH DAN MANUSIA

Oleh: P. Maximus Genggeng, OCD

  1. INSPIRASI BACAAN

BACAAN INJIL LUKAS 3:10-18

Inilah Injil Suci menurut Lukas

Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya: “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?”

Jawabnya: “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.”

Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: “Guru, apakah yang harus kami perbuat?”

Jawabnya: “Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.”

Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,

Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Dengan banyak nasihat lain, Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.

Demikianlah Sabda Tuhan …

Syukur kepada Allah

  • PENGANTAR

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Tuhan.

Dalam budaya kita masing-masing, saat satu keluarga merayakan hajatan/acara, salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah mengundang keluarga besar, tetangga, kenalan dan sebagainya. Ada berbagai cara untuk menyampaikan undangan seperti mengirim kartu undangan fisik atau digital, ataupun disampaikan langsung secara lisan saat bertemu. Dalam budaya Ngada-Bajawa, ada kebiasaan yang mana si tuan pesta/hajatan pergi dari rumah ke rumah untuk mengundang tetangga dan keluarga besar. Kebiasaan ini dalam budaya Ngada-Bajawa disebut “Ziru” atau “Jiru”. Ketika kita mengharapkan kedatangan orang lain dalam hajatan kita, maka kita harus terlebih dahulu mendatangi orang-orang yang menjadi sasaran undangan kita.

Momen Adven yang sedang kita jalani saat ini adalah saat-saat kita mengundang dan menantikan kedatangan Tuhan Penyelamat kita. Namun bila kita cermati dan refleksikan bacaan-bacaan dalam masa Adven ini, ternyata Tuhan pun mengundang dan menantikan juga kedatangan kita. Tema pertobatan yang selalu digaungkan dalam bacaan-bacaan suci untuk menyambut kedatangan Tuhan, adalah undangan Allah agar kita manusia datang kepadaNya. Menyadari bahwa Allah kita itu kudus, maka kita diundang untuk membersihkan diri dari dosa-dosa agar disucikan dan layak menerima kedatangan Tuhan.

Maka, tema Rekoleksi yang saya pilih untuk kita pada hari ini adalah: ADVEN: MOMEN PENANTIAN KEDATANGAN ALLAH DAN MANUSIA

  • ISI
  • ADVEN: MOMEN MANUSIA MENANTI KEDATANGAN ALLAH (GERAKAN ALLAH KEPADA MANUSIA)
    • Inkarnasi: Kedatangan Yesus Kristus sebagai manusia menunjukkan kasih Allah kepada umat manusia. Allah telah menyatakan kasih-Nya kepada kita dalam karya Tuhan Yesus Kristus, inkarnasi-Nya ke bumi untuk misi keselamatan telah membuktikannya. Semuanya itu karena Allah adalah KASIH (1 Yohanes 4:8, 16). Dalam Alkitab, tidak dikatakan bahwa Allah adalah iman atau Allah adalah pengharapan, tetapi Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. Kasih adalah hakikat Allah, sifat dari Allah, ‘atribut’ Allah.[1] Maka, kedatangan Kristus (Inkarnasi) ke dunia adalah tanda Kasih Allah yang nyata untuk menyelamatkan manusia.
    • Penggenapan Janji: Kedatangan Yesus memenuhi janji Allah kepada umat Israel. Janji Allah untuk menyelamatkan manusia sudah diwartakan melalui para nabi. Yesaya dalam nubuatnya kepada Raja Ahas mengatakan: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel” (Yes 7:14). Dan, janji itu dipenuhi Allah melalui kelahiran Kristus ke dunia, yang mana Perempuan muda dimaksud terpenuhi dalam diri Maria. Jadi ketika Allah telah berjanji untuk menyelamatkan, Ia akan memenuhi janjiNya di waktu yang tepat.
    • Pengampunan Dosa: Allah menantikan manusia untuk menerima pengampunan dosa melalui Yesus Kristus. Adapun misi kedatangan Kristus ke dunia adalah untuk membebaskan manusia dari perbudakan dosa dan mendamaikan kembali hubungan Allah dengan manusia yang terputus karena dosa. Seperti seorang ayah yang menggenggam tangan anaknya untuk Kembali berdiri saat ia terjatuh, demikianlah Allah melalui Kristus menarik keluar manusia dari lumpur dosa menuju keselamatan.
  • ADVEN: MOMEN ALLAH MENANTI KEDATANGAN MANUSIA (GERAKAN MANUSIA KEPADA ALLAH)
    • Harapan dan Kesabaran: Manusia menantikan kedatangan Allah dengan harapan dan kesabaran, mengingatkan kita untuk selalu siap dan berharap akan kehadiran-Nya.  Salah satu tanda bahwa kita adalah orang beriman yakni selalu berpengharapan di tengah dunia yang tidak akan selalu baik-baik saja, dan sabar menanti akan janji keselamatan Allah yang pasti akan terjadi. Allah katakan bahwa RancanganKu bukanlah rancanganmu dan JalanKu bukanlah jalanmu (Yes 55:8). Janji Allah akan ditepati pada waktu Allah dan bukan pada waktu dan perhitungan manusia. Maka, tetaplah berpengharapan dan sabar karena Allah sedang bekerja untuk mewujudkan janjiNya. Tidak ada kata terlambat bagi Allah dan tidak ada yang mustahil bagiNya.
    • Pertobatan dan Refleksi: Masa Adven adalah kesempatan untuk merefleksikan hidup, mengakui dosa, dan berbalik kepada Tuhan. Inilah saat yang tepat bagi manusia untuk datang kepada Allah, mengakui kelemahan manusiawinya yang cendrung kepada dosa. Tuhan memanggil kita kepada pertobatan dan kita harus datang dengan hati yang sadar, tahu dan mau. Allah tidak memaksa kehendak kita. Ia menawarkan keselamatan dan kita yang harus berjuang menyambut serta menggapai keselamatan itu dengan menanggalkan dosa dan mengubah arah hidup kita menuju Allah.
    • Koneksi dengan Tuhan: Allah menantikan manusia untuk kembali kepada-Nya, menunjukkan kasih sayang dan pengampunan-Nya. Tuhan itu Maha Pengampun dan Maha Pengasih. Seperti anak yang hilang disambut ayahnya saat ia kembali (15:11-32), Tuhan juga akan menerima kita kembali bila kita mau berbalik dari dosa dan Kembali kepadaNya.
  • APLIKASI DALAM KEHIDUPAN
    • Meningkatkan kesadaran Spiritual: Masa Adven adalah momentum kita mefleksikan hidup dan hubungan dengan Tuhan. Bila dalam keseharian, kita disibukkan dengan berbagai urusan kerja, bisnis, keluarga, dan sebagainya, maka Adven menjadi momentum kita kembali melihat perjalanan kita selama setahun ini. Dan dalam perjalanan itu, seberapa sering kita menjalin kedekatan kita dengan Tuhan. Bila sering kita melupakan Tuhan, maka sudah saatnya kita memperingatkan diri sendiri untuk selalu melibatkan Tuhan setiap hari.
    • Membangun Hubungan dengan Tuhan: Berdoa, membaca Kitab Suci, dan berpartisipasi dalam ibadah adalah cara dan sarana membangun hubungan dengan Allah. Jangan mencari Tuhan ketika dilanda masalah berat. Carilah Tuhan setiap hari karena orang yang selalu berjalan bersama Allah, akan selalu mendapatkan kekuatan untuk menghadapi dunia. Tuhan selalu memberi kekuatan kepada yang lelah dan semangat kepada yang tidak berdaya (Yes 40:29)
    • Mengampuni dan menerima pengampunan: Berusaha mengampuni diri sendiri dan orang lain. Pepatah bijak mengatakan: “hidup rohani yang benar berbuah dalam hidup sosial yang baik” atau “hidup sosial yang baik adalah buah dari hidup rohani yang benar”. Relasi yang kita bangun dengan Allah harus nampak dalam kehidupan yang penuh kasih dan pengampunan kepada sesama. Karena Allah telah memutihkan dosa-dosa kita dengan darah Kristus, maka dengan keikhlasan kita pun harus berjuang untuk mengampuni sesama.
    • Menjadi saksi kasih Allah: kita dipanggil untuk berbagi kasih dan kebaikan kepada orang lain. Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya: “… apakah yang harus kami perbuat?”

Yohanes mengajak mereka untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan, bersikap jujur dan adil pada sesama. Artinya, pertobatan kita bukan hanya sekedar pada kata-kata dan niat saja, namun harus berimplikasi pada cara kita bersikap dan memperlakukan sesama dalam kehidupan. Sebagaimana pohon yang baik menghasilkan buah yang baik (Mat 7:17, Luk 6:43, Mat 12:33), maka hidup yang telah dimurnikan Allah dari dosa akan menampakkan keindahan sikap dan perbuatan kepada sesama yang dijumpai.

  • PENUTUP

Masa Adven tidak menjadikan manusia pasif untuk menantikan kedatangan Allah yang menyelamatkan, tetapi juga memantik perjuangan dan usaha manusia untuk dating kepad Allah melalui pertobatan hidup dan perbuatan kasih kepada sesama.

 Pertanyaan Reflektif untuk didalami secara personal:

1. Apa yang saya harapkan dari kedatangan Allah?

2. Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri untuk menyambut Yesus Kristus?

3. Apa yang saya perlu ubah dalam hidup saya untuk lebih dekat dengan Tuhan?


[1] https://www.sarapanpagi.org/allah-adalah-kasih-vt2452.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *